Tana Toraja

Travelling ini cerita lama pada 2016 Agustus. Jadi saya ingat yang pokok – pokok saja. Waktu itu saya masih di Bali untuk mendapatkan Visa. Karena perlu waktu sekitar 3 hari kerja. Saya luangkan waktu untuk menginjakkan kaki ke tanah Sulawesi. Ini pertama kali saya ke sulawesi dan langsung menuju ke Toraja. Selanjutnya saya planning ke Trunyan, mumpung masih di Bali.

Saya ke Makassar dari Bali via pesawat. Sampai di Bandara Hassanuddin Makassar pada siang hari. Saya sempet keliling – keliling bandara cari angkutan yang tepat. Saya sempat naik DAMRI untuk menuju terminal cari travel. Saya ikut travel itu, dan ternyata ngga menuju Toraja dengan rute yang panjang. Akhirnya saya turun di tengah jalan, setelah beberapa jam naik travel tersebut, dan nunggu travel lagi untuk menuju Toraja dengan rute yang lebih pendek. Akhirnya saya dapat dan sampai pada malam hari, ngga terlalu late sih. Bisa makan malam sebentar dan siapkan besok subuh keliling Toraja dan Tana Toraja. Perjalanan kurang lebih 9 jam, kalau ngga nunggu – nunggu. Sebenernya ada alternatif lain yaitu bus ke Toraja dari bandara pada malam hari dan sampai pada pagi hari, tapi saya tanya – tanya di bandara sedang ngga aktif, yang ada hanya dari Toraja pada malam hari dan sampai di Bandara Hasanuddin pada subuh. Sebernernya juga ada travel dari Bandara langsung menuju Toraja, saya ngga sabar aja nyarinya.

Di Toraja hari pertama saya nyewa driver dan mobilnya. Waktu itu saya menuju ke beberapa tempat. Hingga malam hari. Di Peta tempat wisata ternyata masih ada beberapa daerah yang perlu dikunjungi, seperti Lokamata, bori, suaya, hingga pallawa. Besok harinya saya pakai motor aja. Sepertinya ngga terlalu jauh – jauh amat. Untungnya ngga ujan dan Toraja ini lumayan landai, ngga macet di jalan. Cuman pas ke bori, lokamata aja yang kayak agar ngeri, soalnya seperti lewatin hutan – hutan gitu. Ditambah lagi lewatin rumah – rumah warga, ada anjing galaknya. Tapi pengalaman pake motor ini puas kok. Malah saya sampai ke hotel larut malam.

16665887_10208431128162452_2828782861534989247_o

Saya menginap di Hotel Pison. Pada malam harinya selesai dari sewa motor (cuma 1 malam di Toraja) malam kedua saya nginap di bus yang menuju Makassar. Kebetulan juga di hotel itu ada bule Eropa yang katanya lahir di Komperta Prabumulih, heuheu. Awalnya dia nanya saya di palembang mana, saya bilang kerja di minyak. Dia langsung nebak histeris “Pertamina ya” … ! Katanya Ortunya sempet kerja di Oil and Gas disana yang sekarang jadi Asset 2 Pertamina EP (dulu katanya Shell), tempat saya kerja sekarang. Kami cerita ngolor ngidul tentang Komperta Prabumulih sambil nunggu bis datang.

Ternyata sampai di Bandara jam 3 subuh. Mau ngapain di bandara jam segitu … heuheu. Pesawat terbang siang. Jadi saya nunggu damri beroperasi untuk berangkat dari bandara ke museum La galigo. Tepat di kota makassar sambil beli oleh – oleh dan mencoba nasi kuningnya.

Leave a comment