Start :
- Tujuan Utama : Menciptakan sebanyak mungkin Pemimpin, bukan pengikut (baik tujuan positif/negatif)
- Kemampuan mempengaruhi :
- (Cara 1) Membangun rasa hormat
- (Cara 2) Membangun rasa takut/ancaman
Roles :
- Peran Leader : Bertanggung jawab pada pengembangan orang, organisasi dan bisnis
-
Quite Leadership : kepemimpinan yang mampu meningkatkan pemikiran orang lain tanpa memberikan mereka hal yang harus dilakukan
Type Leadership – Inspiring Leader
- Mencontoh, lead by example
- Menginspirasi menyemangati anggota timnya
Type Leadership – Autocratic Leader
- Otoriter semua keputusan dan arahan ada pada pimpinan.
- Cocok diaplikasikan saat krisis yang mendesak, krusial dalam mengambil keputusan untuk mengatasi krisis dan jika anggota yang dipimpin tidak memiliki kemampuan untuk melaksanakan tugas.
Type Leadership – Demokratic Leader
- Melibatkan anggota tim dalam mengambil dan melaksanakan keputusan
- Dapat meningkatkan motivasi anggota tim
- Cocok digunakan saat mengembangkan anggota tim, mempersiapkan kepemimpinan selanjutnya
Type Leadership – Service Leader
- Pemimpin sebagai pelayan
- Cocok saat ada paradigma bawahan hanya sebagai pelayan pemimpin (ada demotivasi)
- Mengutamakan keputusan bawahan
- Lead by example/teladan
- Jika dilakukan konsisten akan mengispirasi anggota tim untuk melakukan hal yang sama
- Agar anggota tim yang dilayani akan menjadi pemimpin yang melayani juga nantinya
Type Leadership – Situasional Leader
- Pendekatan situasi ke anggota tim
- Konsen pada komitmen dan kompetensi
SITUASIONAL LEADERSHIP
Menjaga anggota tim dari gangguan pesaing yang senantiasa siap memberikan tempat dengan renumerasi yang lebih menggiurkan. Berikut disampaikan pembagian anggota tim berdasarkan komitmen dan kompetensi
D1 : kompetensi rendah, komitmen tinggi (anggota tim baru)
D2 : kompetensi dan komitmen rendah (anggota tim pengalaman 1 -2 tahun, problem idealisme saat masa study dgn kondisi lapangan)
D3 : kompetensi tinggi dan komitmen rendah (anggota tim pengalaman 3 – 4 tahun, no motivasi)
D4 : kompetensi dan komitmen tinggi (you know how !)
Situasional Leadership – ARAHAN
- Anggota tim diberi umpan balik atas semua yang telah dilakukan
- Jangan banyak melakukan teguran
-
Karyawan bisa diselamatkan andai saya ada yang mau mengatakan bahwa mereka perlu berubah
Situasional Leadership – COACHING
- Arahan dan dukungan yang lebih
- Memberikan apresiasi
Situasional Leadership – SUPPORTING
- Mengurangi arahan dan tingkatkan dukungan
- Agar anggota tim mandiri dan tidak tergantung
- Perlu jeli, karena D2 ke D3 terjadi secara halus
- Harus memberi reward dan applause
- Menuntun jadi mendukung, instruksi jadi mengawasi, arahan jadi minta pendapat
Situasional Leadership – DELEGATING
- Pemimpin harus jeli saat bawahan sudah D4
- Perlakuan harus tepat
- Promosikan ke posisi yang lebih tinggi
- Jaga hati dan komitmen karyawan
MANAGING
Manager : proses mencapai tujuan melalui kerja orang lain
In Controlling : Success is ussually the culmination of Controlling failure
LEADING
Rekomendasi buku : Sukses Memotivasi Jurus Jitu Meningkatkan Prestasi – Richard Denny
FUNDAMENTAL LEADERSHIP
COACHING MODEL
Tujuan Pengembangan (Objek adalah perilaku berkelanjutan, disepakati kedua belah pihak)
- Pendekatan dasar
- Mengubah tujuan hasil menjadi tujuan perilaku
- Menambah tujuan pengembangan kepada karyawan
- Tidak mengijinkan tujuan pengembangan anggota tim
Membandingkan Standard (standard perusahaan untuk konerja)
- Kesepakatan sifat – sifat kinerja yang berhasil
- Perilaku standard untuk kinerja
Mengamati Perilaku
- Fokus pada perilaku (dilihat dan didengar)
- Jangan terjebak penilaian perilaku/judgement
- Mengutip perilaku menggunakan fakta bukan pendapat
- Hindari penilaian berdasarkan non-perilaku
- Bukan “apa yang ingin saya lihat” tapi “apa yang telah saya lihat dan dengar”.
- Pertimbangan tidak didasar pada perilaku –> tidak sah
- Pertimbangan didasar pada perilaku –> sah
- Perilaku yang melandasi berubah –> pertimbangan bisa dan berubah
Menganalisa Perilaku
- Mendorong anggota tim mengevaluasi perilakunya
- Meningkatkan harkat & martabat karyawan
- Respon baik terhadap perilaku (baik dan buruk)
- Ceritakanlah ? –> Apa yang terjadi ? –> Apa kamu suka ? –> Apa yang akan kamu lakukan terhadap ini ?
- Hasil Akhir : kesimpulan akibat dan dampak perilaku
Membuat Rencana Aksi
- Memberikan kesempatan lebih kepada anggota tim untuk membuat rencana kerja
- Dibuat secara tertulis (digunakan sebagai tools untuk memantau kinerja)
- Mengacu ke kaidah SMART
Memantau Kinerja
- Tindakan antisipasi
- Tools menggunakan Rencana Aksi yang telah dibuat tertulis
- Bisa menggunakan meeting mingguan
Supporting (dukungan)
- Motivasi (leader). Coaching untuk memicu motivasi
- Memastikan anggota tim mengerti
- Mengulangi perilaku yang sama jika menemui situasi yang sama
- Pujian, penghargaan, persetujuan leader
- Pujian harus spesifik bukan abstrak
COACHING TECHNIQUE/SKILL
Ada 4 teknik/skill yang harus dikuasai leader untuk memperbaiki kinerja anggota tim secara berkelanjutan. Nomor 1 s/d 4 dan kembali lagi ke 1.
Memicu Ide (mendapatkan gambaran apa yang sedang terjadi menurut anggota tim)
- Kenapa ide dibutuhkan
- Gunakan pertanyaan (bukan saran)
- Pendengar yang baik & dukungan aktif
- Umpan balik non-verbal positif
Mengubah Ide (tidak menolak ide & menghina, karena menyebabkan kapok untuk memberi ide)
- Evaluasi ide yang mungkin terjadi
- Dukung aspek ide, tegaskan pemahaman ide
Memberi umpan balik (memastikan ide yang diberikan dijalankan tepat oleh anggota tim)
- Lokasi : Jauh dari kantor
- Privasi : beri umpan balik secara pribadi dan tidak dihadapan orang banyak
- Ketepatan : sesuai dengan fokus perilaku yang akan diperbaiki/dikembangkan
- Isi : isi adalah perilaku bukan ham abstrak
- Persepsi : memastikan apa umpan balik diterima. Jika diterima maka leader mencapai tujuan. Jika tidak diterima maka ulangi Analisa perilaku
Memberikan alternative & arahan (bukan ide matang yang dipaksakan, dan jangan pernah memaksakan ide)
- Syarat situasi : Keselamatan terancam, karyawan tidak tau apa yang harus dilakukan, karyawan tidak punya ide.
Summary : Jangan sampai karyawan adem ayem tidak peduli
COUNSELING MODEL
Counseling dilakukan bila anggota tim tidak peduli dengan kondisi perusahaan dan ia tidak mencapai target. Tahapan dibawah ini harus dilakukan secara berurutan, bila pada suatu tahapan anggota tim telah bisa menyadari dan menjelaskan perilakunya, maka langsung dilanjutkan ke tahap Coaching (stop Counselling). Bila tidak dapat menyadari itu, maka tahapan counselling dilanjutkan hingga bertemu dengan HR.
Pertimbangan anggota tim :
- Batasi kegiatan
- Batasi Penugasan
- Tahan Penghargaan
- Jika gagal, putuskan hubungan kerja